بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Setelah memuji Allah, Saya kabarkan pada anda bahwa telah tampak dihadapanku tentang saudara-saudara kita, semoga Allah menjaganya dan aku doakan semoga Allah mencintaimu,
Adapun mengenai permasalahan yang tampak dihadapan kita, maka aku telah membuat catatan yang bertemakan (Nasehatku untuk wanita). Bila catatan itu dirasakan berguna Insya Allah akan kami kirimkan kepadamu, semoga Allah memudahkannya.
Adapun nasehatku dalam thalabul 'ilmi (menuntut ilmu agama) bagi wanita maka aku katakan: Hendaklah wanita memulai dari perkara yang diwajibkan Allah atasnya, seperti ia mulai dengan belajar ilmu tauhid yang merupakan pokok agama ini, karena Allah tidak akan menerima amal apapun dari seorang hamba jika ia tidak mentauhidkan Allah dalam ibadah tersebut. Sebagaimana Allah berfirman dalam hadits qudsi:
"Aku paling tidak butuh kepada sekutu-sekutu dari perbuatan syirik, siapa yang mengerjakan suatu amalan yang dalam amalan tersebut dia menyekutukan Aku dengan yang lain maka aku tinggalkan dia dan sekutunya."
Juga mempelajari thaharah, cara bersuci dari haid, nifas dan setiap perkara yang diwajibkan. Dan mempelajari tata cara shalat, syarat-syarat dan kewajiban-kewajibannya.
Demikian pula mempelajari tata cara haji jika ia ingin menunaikan ibadah ini. Dan seterusnya…
Rasulullah bersabda:
"Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim".
Setelah itu, jika wanita tersebut termasuk orang-orang yang berkesinambungan dalam menuntut ilmu maka hendaklah ia menghafal Al-Qur'an bila memang itu mudah baginya dan juga menghafal hadits Rasulullah r, tentunya disertai pemahaman dengan memohon pertolongan kepada Allah 'Azza wa Jalla. Kemudian merujuk/melihat kitab tafsir kalau masalahnya berkaitan dengan Al-Qur'an, seperti Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Jarir. Jika masalahnya berkaitan dengan sunnah, maka merujuklah kepada kitab-kitab syarah dan fiqih seperti Fathul Bari, Syarhun Nawawi li Shahih Muslim, Nailul Authar, Subulus Salam.
Dan perkara yang sangat penting dan tak bisa diabaikan dalam hal ini adalah doa kepada Allah karena doa termasuk sebab yang menolong untuk memahami ilmu. Oleh karena itu, hendaknya seorang insan memohon kepada Allah agar menganugrahkan pemahaman kepadanya.
Jika ada para pengajar wanita (guru/ustadzah) yang mengetahui Al-Qur'an dan As-Sunnah, maka berguru kepada mereka merupakan perkara yang baik. Karena seorang guru akan mengarahkan penuntut ilmu (murid) dan menjelaskan kepadanya kesalahan-kesalahan yang ada. Terkadang seorang penuntut ilmu menyangka sesuatu itu haq (benar), namun dengan perantaraan seorang guru ia bisa mendapatkan penjelasan bahwa hal itu ternyata salah, sedangkan al-haq (kebenaran) itu menyelisihi apa yang ada dalam prasangkanya.
Tidak menjadi masalah bagi seorang wanita untuk belajar pada seorang syaikh, akan tetapi dengan syarat selama aman dari fitnah dan harus di belakang hijab (ada tabir pemisah), karena selamatnya hati tidak bisa ditandingi dengan sesuatu.
Dan jangan engkau menganggap sulit urusan menuntut ilmu karena Alhamdulillah menuntut ilmu itu mudah bagi siapa yang Allah mudahkan, sebagaimana firman-Nya:
"Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur'an itu untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (Al-Qamar: 17)
Dan sebagaimana sabda Nabi :
"Aku diutus dengan membawa agama yang hanif (lurus) dan mudah."
Akan tetapi, ingatlah bahwa ilmu itu memerlukan ketekunan dan kesungguh-sungguhan sebagaimana dikatakan:
"Berilah kepada ilmu semua yang ada padamu maka ilmu itu akan memberimu sebagiannya."
Berhati-hatilah wahai saudariku –semoga Allah menjagamu- dari bersikap taklid (mengikuti tanpa ilmu) dalam masalah-masalah agama, karena sikap taklid itu adalah kebutaan. Padahal Allah telah memberikan akal kepada manusia dan memberi nikmat dengan akal tersebut sehingga manusia unggul dengannya.
Saudariku, semoga Allah menjaga dan memeliharamu…
Sanjunglah Allah karena Dia telah menjadikanmu mengenal bahasa Arab. Aku katakan kepadamu bahwa bahasa Arab saat ini telah banyak mengalami penyimpangan (pembelokan dari bahasa Arab yang fasih) dan telah masuk pada bahasa ini kebengkokan yang memalingkan dari kefasihan. Akan tetapi, masih ada kitab-kitab bahasa Arab yang bisa engkau pelajari dan engkau baca serta engkau pergunakan agar lisan menjadi lurus (fasih dalam bahasa Arab). Kitab-kitab yang dimaksud adalah kitab-kitab Nahwu.
Demikian wahai saudariku…jangan lupa untuk menyertakan saudaramu dalam do'a kebaikanmu karena do'a seseorang untuk saudaranya yang muslim yang jauh dari dirinya itu mustajab (diterima Allah ).
Walhamdulillahi rabbil 'alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar