Kamis, 02 Agustus 2012

Menunjukan Hanya Untuk Allah Semata

بسم الله الر حمن الر حيم
 
Menunjukan Hanya Untuk Allah Semata

Setelah memahami adab dalam menuntut ilmu hendaknya meneguhkan diri diatas keikhlasan,  karena sebanyak apapun amal ibadah yang kita lakuakan tidak agar ada gunanya apabila tidak ada keikhlasan didalamnya.  Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda :

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله  صلى الله عليه وسلم  يقول إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امريء ما نوى فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه رواه البخاري ومسلم

Dari Amirul mu'minin Umar bin Al-Khotthob, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya amalan-amalan itu berdasarkan niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan, maka barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena untuk menggapai dunia atau wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya kepada apa yang hijrahi".

Berkata Abdurrahman bin Mahdi "Kalau seandainya aku menulis sebuah kitab yang terdiri atas bab-bab maka aku akan menjadikan hadits Umar bin Al-Khattab yaitu hadits الأعمال بالنيات di setiap bab" Imam Asy-Syafi'i berkata,  هذا الحديث ثلث العلم "Hadits ini adalah sepertiga ilmu" Imam Ahmad berkata, "Pokok-pokok Islam ada tiga hadits, hadits Umar  إنما الأعمال بالنيات   ((Hanya saja amal-amal itu berdasarkan niatnya)), hadits Aisyah  من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه  فهو رد   ((Barangsiapa yang berbuat perkara-perkara yang baru dalam agama ini yang bukan dari agama maka ia tertolak)), dan hadits Nu'man bin Basyir  الحلال بين والحرام بين ((Yang halal jelas dan yang haram jelas))

Sesungguhnya pembahasan tentang ikhlas adalah pembahasan yang sangat penting yang berkaitan dengan agama Islam yang hanif (lurus) ini, hal dikarenakan tauhid adalah inti dan poros dari agama dan Allah tidaklah menerima kecuali yang murni diserahkan untuk-Nya sebagaimana firman Allah
أَلا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ .(الزمر: من الآية 3)
Hanyalah bagi Allah agama yang murni (QS Az-Zumar : 3)
Maka perkara apa saja yang merupakan perkara agama Allah jika hanya diserahkan kepada Allah maka Allah akan menerimanya, adapun jika diserahkan kepada Allah dan juga diserahkan kepada selain Allah (siapapun juga ia) maka Allah tidak akan menerimanya, karena Allah tidak mernerima amalan yang deserikatkan Dia hanyalah meneriman amalan agama yang kholis (murni) untukNya. Allah akan menolak dan mengembalikan amalan tersebut kepada pelakunya bahkan Allah memerintahkannya untuk mengambil pahala (ganjaran) amalannya tersebut kepada yang dia syarikatkan, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shalallahu 'alaihi wasallam
قال الله عز وجل أنا أغنى الشركاء عن الشرك فمن عمل لي عملا أشرك فيه غيري فأنا منه برئ وهو للذي أشرك
Allah berfirman "Aku adalah yang paling tidak butuh kepada syarikat, maka barangsiapa yang beramal suatu amalan untuku lantas ia mensyerikatkan amalannya tersebut (juga) kepada selainku maka Aku berlepas diri darinya dan ia untuk yang dia syarikatkan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar