بسم الله الر حمن الر حيم
Saudara-saudaraku yang semoga senantiasa dirahmati Allah. Sudah kita ketahui bersama bahwasanya tidak sah shalat seseorang apabila dia tidak bersuci. Hal itu sebagaiman disabdakan rasulullah dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim (I/204 no.224), di mana beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda “tidak diterima shalat yang dilakukan tanpa bersuci”.
Terkait dengan hal tersebut, maka berikut ini sedikit tulisan mengenai mandi, di mana mandi merupakan bagian dari bersuci.
Perkara-perkara yang mewajibkan mandi:
1. Janabah yaitu:
· Keluar mani, baik karena jima' (berhubungan badan atau bersetubuh) ataupun yang lainnya.
· Bertemunya dua khitan (kemaluan).
2. Keluarnya darah haidh dan nifas.
3. Memandikan jenazah, selain jenazah orang yang mati syahid.
4. Orang kafir yang masuk islam.
Allah Ta'ala berfirman, yang artinya,”dan apabila kamu junub maka mandilah”(QS.Al-Maidah:6)
dan Allah Ta'ala juga berfirman, yang artinya,”dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu”(QS.Al-Baqarah[2]:222), yakni setelah mereka (wanita itu) mandi.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar kita mandi setelah memandikan jenazah (sebagaimana disebutkan dalam hadist Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/280), Abu Dawud dalam sunnannya (3161), At-Tirmidzi (993) dan dinyatakan hasan oleh beliau. Hadist ini dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa' (144)).
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga memerintahkan mandi bagi seorang yang baru masuk islam (sebagaimana disebutkan dalam hadist Qais bin Ashim yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (355), At-Tirmidzi (605), beliau menyatakan hasan hadist ini, dan An-Nasaa'i (I/109))
Tata cara mandi janabah rasulullah adalah sebagai berikut:
- Mencuci kemaluan terlebih dahulu,
- Berwudhu' dengan sempurna,
- Mengguyur ke kepala sebanyak tiga kali dan meratakannya ke seluruh bagian kepala.
- Menyiram seluruh tubuh,
- Mencuci kaki setelah menyingkir ke tempat lain. (sebagaimana disebutkan dalam hadist Maimunah radhiyallahu 'anha yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori (I/328) dan Muslim (317))
Yang wajib dari perkara-perkara di atas adalah mencuci seluruh badan dan bagian di bawah rambut, baik rambut yang tipis ataupun yang tebal, wallaahu a'lam.
(Manhajus Saalikiin hal 47-49, Syaikh As-Sa'di)
Mimpi Basah
Barangsiapa mimpi bersetubuh dan tidak melihat adanya air mani, maka tidak wajib mandi. Dan barangsiapa melihat air mani, sedangkan dia tidak ingat apakah dia mimpi bersetubuh, maka dia tetap wajib mandi.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata,”Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapati basah (bekas air mani) sedangkan dia tidak ingat apakah dia mimpi bersetubuh. Beliau menjawab,'Dia wajib mandi.' dan tentang seorang laki-laki yang mimpi bersetubuh namun tidak mendapati basah (bekas air mani). Beliau menjawab,'Dia tidak wajib mandi.'” (Shahih, Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 216))
(Al-Wajiz hal 50, 'Abdul 'Azhim bin Badawi Al-Khalafi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar