بسم الله الرحمن الرحيم
Tugas mulia rosul-rosul Alloh adalah membimbing umat manusia menuju jalan kebenaran dan memperingatkan mereka dari jalan kebinasaan. Demikian juga tugas rasul kita Muhammad sholallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada satupun kebaikan kecuali beliau telah memerintahkannya dan tidak ada satupun kejelekan kecuali beliau telah melarangnya. Semuanya telah dijelaskan secara jelas dan gamblang. Rosululloh bersabda : “Tidak tersisa satupun hal yang dapat mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka kecuali semuanya telah dijelaskan kepada kalian” (H.R. Ath Thabrani dengan sanad shahih).
Kebaikan terbesar yang diajarkan oleh para rosul adalah perkara tauhid dan kejahatan terbesar yang telah diperingatkan oleh para rosul adalah perkara syirik. Oleh karena itu tindakan dan upaya Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam demi melindungi tauhid dan menutup semua jalan menuju syirik sangat serius. Tidak ada satupun fenomena yang bisa merusak tauhid dan mengantarkan kepada kesyirikan kecuali telah Nabi peringatkan secara keras. Itu semua Nabi lakukan karena kasih sayang beliau dan semangat beliau agar ummatnya senantiasa berada dalam naungan tauhid and jauh dari kesyirikan.
Alloh berfirman tentang sifat Nabi Muhammad dalam firman-Nya yang artinya : “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rosul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (kebaikan, keimanan, dan hidayah) bagimu, dan amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (At Taubah:128).
Dalam ayat di atas, Alloh Ta’ala menyifati Rosululloh dengan banyak sifat terpuji. Di antaranya, Alloh menyifati beliau sebagai seorang yang sangat menginginkan kebaikan, keimanan, dan hidayah bagi umat ini, dan amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Salah satu bentuk kesempurnaan keinginan beiau agar umatnya beriman, mendapatkan kebaikan dan hidayah adalah usaha beliau yang keras dalam memperingatkan umatnya dari segala sarana yang dapat menggiring kepada kesyirikan. Beliau benar-benar keras dan tegas dalam masalah syirik. Bahkan, perihal syirik ini masih juga dijelaskan saat beliau telah mendekati masa-masa sakaratul maut.
Larangan Beribadah di Kuburan
Salah satu sarana dan celah yang dapat mengantarkan kepada perbuatan syirik yaitu beribadah kepada Alloh di sisi kuburan orang shalih. Perbuatan ini telah menjadi fenomena yang telah lama ada, dan menjadi kebiasaan sebagian besar kaum muslimin di negeri ini. Bahkan bukan lagi beribadah kepada Alloh di sisi kuburan orang shalih tersebut, tetapi telah terjerumus beribadah kepada orang shalih yang menghuni kuburan tersebut.
Padahal Rosululloh sangat keras sikapnya terhadap orang-orang yang beribadah kepada Alloh di sisi kuburan orang shalih. Kalau beribadah kepada Alloh di sisi kubur saja, beliau bersikap keras, tentu akan lebih keras lagi jika sampai beribadah kepada penghuni kubur tersebut.
Ali bin Husein menuturkan bahwa ia pernah melihat seseorang datang ke salah satu celah pada makam Rosullloh lalu masuk dan berdoa di sana. Maka iapun melarang orang tersebut sambil berkata : “Maukah kamu aku beritahu sebuah hadist yang aku dengar dari bapakku, dari kakekku, dari Rosululloh? Beliau bersabda :“Janganlah kamu jadikan makamku sebagai tempat perayaan, dan janganlah jadikan rumah-rumah kamu laksana kuburan, tetapi ucapkanlah salam untukku karena sesungguhnya ucapan salammu itu akan sampai kepadaku di manapun kamu berada.” (H.R Adh Dhiya’ Al Maqdisi dalam kitab Al Mukhtaroh).
Hadist ini menunjukkan dalil haramnya menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan untuk berdoa dan ibadah yang lainnya. Hal itu demi menjaga keutuhan tauhid dan menutup jalan menuju syirik.
Faktor-Faktor Pemicu Kesyirikan
Syetan sbagai musuh utama anak adam tidak akan pernah berhenti mendakwahkan kesesatan dan menjauhkan manusia dari jalan Alloh. Syetan telah memasang barbagai perangkap utnuk menggiring manusia menuju jalan neraka. Perangkap syetan yang palin berbahaya ialah perangkap kesyirikan. Berikut ini beberapa jalan yang akan menuntun seseorang ke dalam lembah kesyirikan yang telah diperingatkan oleh Rosululloh baik berupa perkataan, perbuatan, maupun keyakinan.
Dalam masalah ucapan, Rosululloh melarang ucapan yang mengandung penyamaan antara Alloh dan makhluknya, semisal ucapan “ Atas kehendak Alloh dan kehendakmu” atau “Kalaulah tidak karena Alloh dan kamu”. Rosululloh memerintahkan utnuk menggantinya dengan ucapan “Atas kehendak Alloh kemudian kehendakmu”. Karena kata “dan” mengandung unsur penyamaan, sedangkan “kemudian” tidak mengandung unsur penyamaan (hanya menunjukkan urutan). Penyamaan Alloh dengan makhluknya dalam ucapan termasuk syirik kecil dan merupakan sarana menuju syirik akbar.
Dalam masalah keyakinan, Rosululloh melarang umatnya untuk memuji dan menghormati dirinya secara berlebihan melebihi haknya sebagai hamba Alloh. Rosululloh bersabda : “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagaimana Kaum Nasrani bersikap berlebih-lebihan terhadap Isa, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah : hamba Alloh dan Rosul-Nya” (H.R. Bukhori).
Demikian juga Rosululloh melarang berbagai perbuatan yang dapat mengantarkan menuju kesyirikan.. Diantara perbuatan- perbuatan tersebut adalah :
- Rosululloh melarang menjadikan kuburan Nabi sebagai Masjid.
- Beliau melarang sholat ketika terbit dan terbenamnya matahari, karena dikhawatirkan menyerupai orang-orang yang sujud kepad matahari.
- Beliau melarang safar (bepergian) ke suatu tempat untuk tujuan beribadah, kecuali beprgian ke tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masji Nabawi, dan Masjidil Aqsa.
- Beliau melarang untuk mendirikan bangunan di atas kubur dan membuat tulisan di atasnya
- Beliau melarang menggambar makhluk bernyawa, karena dikhawatirkan akan mengagungkannya kemudian menyembahnya. Rosululloh bersabda :” Manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat penyerupaan dengan makhluk Alloh” (H.R. Bukhori dan Muslim).
Inilah di antara perkara-perkara yang dilarang oleh Rosululloh yang dapat menyebabkan umat terjerumus ke dalam lembah kesyirikan. (Lihat Al Irsyad ilaa Shohihul I’toqod, Syaikh Fauzan).
Wasiat di Akhir Hayat
Diriwayatkan Bukhori dan Muslim dari ‘Aisyah bahwa ia pernah berkata : Tatkala Rosululloh hendak diambil nyawanya, beliaupun segera menutupkan kain di atas mukanya, lalu beliau membuka lagi kain itu tatkala terasa menyesakkan napas. Ketika dalam keadaan demikian beliau bersabda : “Semoga laknat Alloh ditimpakan kepada Kamu Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka seagai tempat ibadah (masjid)”.
Rosululloh mengatakan hal itu saat mendekati kematiannya utnuk memperingatkan umatnya dari perbuatan Yahudi dan Nasrani yang merupakan sarana menuju kesyirikan. Ini menunjukkan semangat dan usaha beliau yang keras untuk selalu mengingatkan umatnya dari kesyirikan dan jalan-jalan menuju kesyirikan. Oleh karena itu sudah selayaknya kita menjauhi hal-hal tersebut dan senantiasa berlindung kepada Alloh dari kesyirikan yang tidak kita ketahui dan senantiasa beristighfar kepada-Nya. Wallohul Musta’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar